
Sudah bukan rahasia lagi bahwa dibandingkan dengan short tail keyword, long tail keyword lebih ramah bagi para pegiat website pemula karena lebih mudah masuk di perangkingan. Hal ini dikarenakan long tail keyword adalah kata kunci yang diturunkan dari kata kunci utama. Sehingga memiliki tingkat kompetisi yang lebih rendah.
Berbeda dengan short tail keyword yang memiliki tingkat kompetisi sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa para pakar jasa seo dan pegiat website yang sudah senior selalu menyarankan para pemula untuk terlebih dahulu menggunakan kata kunci dengan tipe long tail keyword.
Ternyata persoalan kata kunci tidak berhenti sampai di sini saja. Meski telah memiliki kata kunci dengan tingkat persaingan yang bisa dibilang relatif rendah, kata kunci masih perlu dicari agar sesuai dengan konten serta interest para peselancar dunia maya. Dengan begitu kamu tidak asal menulis konten lantas menunggu lama sampai ada visitor yang datang untuk membaca.
Tingkatkan Visitor Dengan 3 Cara Mengoptimalkan Long Tail Keyword Berikut Ini!
Untuk mendapatkan kata kunci yang pas dengan konten yang kamu buat, pertama-tama kamu harus meriset kata kunci yang belakangan banyak dicari oleh user dan tentunya harus berkaitan dengan konten kamu. Setelah itu kamu bisa mulai mencari kata kunci turunannya.
Agar lebih jelas, berikut telah kami uraikan tiga cara yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan long tail keyword pada SERP. Yuk simak ulasannya berikut ini!
1. Memperkaya Long Tail Keyword Dengan Plug In STT2
Plug in STT2 ini dibuat oleh anak dalam negeri. Sebelumnya plug in STT2 banyak digunakan untuk meriset long tail keyword. Namun belakangan ini perlahan mulai ditinggalkan sebab takut terkena penalti Google atas alasan keyword stuffing. Sebagian lagi masih keukeuh menggunakan plug in STT2 dan mengaku bahwa website mereka masih aman terkendali alias tidak terkena penalti Google. Sebab permasalahannya ada pada bagian setting plug in. Untuk kamu yang menggunakan adsense maka sebaiknya tidak perlu menggunakan cara ini. Karena dengan plug in STT2 akan otomatis tergenerated.
Bagi kamu yang ingin mencoba plug in STT2 maka caranya cukup mudah. Kamu hanya perlu menginstal plug in STT2 kemudian mulai memasukkan kata kunci yang telah kamu bidik. Jangan lupa untuk memasukkan footprint STT2 yang mengiringi kata kunci kamu. Footprint yang bisa kamu gunakan di antaranya adalah popular search terms dan incoming search terms. Sebagai contoh, misalnya kamu ingin meriset kata kunci turunan dari jerawat. Maka kamu bisa menuliskannya dengan ‘jerawat ‘incoming search terms”. Kemudian akan muncul sejumlah kata kunci turunan yang sesuai dengan kontenmu.
2. Kata Kunci Turunan Pada Anchor Text
Bagi kamu yang was-was terkena penalti Google dan ingin bermain aman, maka cara yang satu ini cocok untuk kamu lakukan. Memaksimalkan SEO ada dua cara yaitu SEO On Page dan SEO Off Page. Memaksimalkan SEO On Page saja masih tidak cukup. Untuk itu kamu juga perlu memaksimalkan SEO Off Page. Salah satunya dengan membangun backlink. Backlink haruslah yang berkualitas dan relevan dengan konten yang kamu unggah. Jumlah backlink tidak selalu berbanding lurus dengan kualitasnya.
Backlink yang terlalu berlebih dari match anchor text memungkinkan terkena penalti Google. Namun lain halnya jika kamu menggunakan long tail keyword pada anchor text. Dengan cara ini kamu juga bisa meminimalisir penggunaan keyword umum seperti klik disini dan read more.
3. Kata Kunci Turunan Pada Artikel
Setelah sempat menyinggung SEO Off Page kini kita beralih ke SEO On Page. Salah satunya adalah penggunaan struktur artikel dengan menyisipkan kata kunci. Kamu bisa meletakannya di badan artikel. Akan lebih maksimal jika kamu juga meletakkannya pada subheading 2 dan subheading 3. Sebab mesin pencarian akan lebih mudah membaca kontenmu dengan struktur konten yang rapi dan memuat keyword.
Kamu bisa gunakan kata kunci turunan yang diturunkan kembali. Sebagai contoh misalnya kamu akan membahas konten tentang ‘cara membuat kue bolu’. Maka dari kata kunci turunan ini bisa kamu jabarkan lagi menjadi kata kunci turunan yang baru seperti ‘cara membuat bolu kukus’, ‘cara membuat bolu yang enak’, ‘cara membuat bolu anti bantet’, ‘cara membuat bolu pelangi’ dan seterusnya.